Senin, 26 Januari 2015

Islam Sebagai Rahmatan Lil'alamin



Kalimat Rahmatan Lil ‟Alamin, berasal dari gabungan dari tiga kata, yaitu Rahmatan, Li, dan al-‟Alamin. Kalimat tersebut meruju‘ pada firman Allah:  

Artinya:“Dan tidakkah Kami (Allah)  mengutusmu (Muhammad) melainkan menjadi rahmat 
bagi seluruh alam”  (QS.  al-Anbiya‘:107). 

Kemudian yang menjadi sentral dari pemahasan dan pemahaman pada kalimat tersebut adalah kata rahmat”  yang disandarkan pada Islam sebagai agama yang diemban oleh Muhammad SAW. Ketika menafsirkan Surat Al-Anbiyaa', ayat 107: "Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam." Ibnu Katsir mengatakan: "Allah telah menjadikan Muhammad shallallah 'alaihi wa saliam sebagai rahmat bagi sekalian alam, yaitu Dia mengutusnya menjadi rahmat bagi mereka semua.

Rahmatan lil’alamin adalah rasa kasih sayang Allah SWT, karunia dan nikmat yang diberikan kepada makhluknya diseluruh alam semesta. Maka maksud dari islam rahmatan lil’alamin adalah islam yang kehadirannya ditengah kehidupan masyarakat mewujudkan rasa kedamaian dan rasa tentram bagi manusia dan alam semesta. Rahmat yang diberikan berupa islam meliputi segala dimensi kehidupan manusia. Allah mengutus rasulnya Muhammad sebagai petunjuk kepada manusia. Agar manusia senantiasa berjalan dijalan yang benar. Islam membawa rahmat dan kesejahteraan tidak hanya manusia saja, melainkan seluruh alam semesta termasuk hewan.

Islam melarang manusia berlaku semena-mena terhadap makhluk Allah, lihat saja sabda Rasulullah sebagaimana yang terdapat dalam Hadis riwayat al-Imam al-Hakim, “Siapa yang dengan sewenang-wenang membunuh burung, atau hewan lain yang lebih kecil darinya, maka Allah akan meminta pertanggungjawaban kepadanya”. Burung tersebut mempunyai hak untuk disembelih dan dimakan, bukan dibunuh dan dilempar. Sungguh begitu indahnya Islam itu bukan? Dengan hewan saja tidak boleh sewenang-wenang, apalagi dengan manusia. Bayangkan jika manusia memahami dan mengamalkan ajaran-ajaran islam, maka akan sungguh indah dan damainya dunia ini.

Jalan untuk kebaikan, rahmat dalam Islam juga bisa berupa ajarannya yang berisi jalan / cara mencapai kehidupan yang lebih baik, dunia dan akhirat. Hanya kebanyakan manusia memandang jalan Islam tersebut memiliki beban yang berat, seperti kewajiban sholat dan zakat, kewajiban amar ma’ruf nahi munkar, kewajiban memakai jilbab bagi wanita dewasa, dan sebagainya. Padahal Allah SWT telah berfirman, “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya,” (QS al-Baqarah: 286). Pada dasarnya, kewajiban tersebut hanyalah untuk kebaikan manusia itu sendiri. “Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri,” (QS al-Isra’: 7).

Islam sesuai dengan fungsinya harus tetap berada di tengah-tengah kehidupan manusia dalam setiap perkembangannya, dan memberi dasar-dasar wawasan buat mereka dalam masalah-masalah prinsip, baik melalui aqidah maupun dasar-dasar syariah. Tapi manusia dihadapkan pada tugas memahami secara tepat apa yang diberikan Islam tersebut, dan bagaiman menjabarkanya dalam kehidupan nyata, ajaran Islam harus dapat disandingkan dalam kehidupan manusia dengan sewajarnya.














0 komentar:

Posting Komentar

sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com